Klik Gambar
Lampung Timur-Halopaginews.com- Kodim 0429/Lamtim melaksanakan upacara bendera 17 an, bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Dandim Letkol Arm Arief Budiman, S.Sos., M.M, bertempat dilapangan Apel Makodim, Senin (18/3/2024).
Mengawali Amanat Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil yang dibacakan oleh Dandim 0429/Lamtim mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 bagi seluruh anggota umat Hindu dan selamat menunaikan ibadah puasa bulan suci Ramadhan 1445 H bagi yang beragama Islam.
Selain itu dalam amanat tertulisnya, Pangdam menyampaikan beberapa hal khususnya terkait isu terkini berkaitan dengan tugas pokok sebagai satuan kewilayahan.
Perlu saya sampaikan supaya kita sebagai Aparat Negara memahami peran dan posisi kita bahwa saat ini kelanjutan proses Pilpres masih dalam tahapan penghitungan dan ramai terkait dengan isu hak angket dari partai politik. Hak angket merupakan hak politik dari legislatif yang dijamin oleh konstitusi, sehingga dalam menyikapinya hanya monitor perkembangan sesuai dengan konstelasi dan tidak terlarut dalam polemik karena kita Netral dan prosesnya sendiri telah di atur dalam UUD 1945 dan tata tertib di DPR RI.
Selanjutnya terkait perkembangan cuaca saat Ini. Dimana iklim tahun ini berbanding terbalik dengan tahun 2023, tahun 2024 ditenggarai banjir dan longsor di seluruh wilayah Indonesia dan secara khusus sejak Januari s.d Februari mayoritas bencana yang terjadi adalah banjir yaitu 63,69 % dari 292 bencana yang terjadi.
Selain banjir, bencana alam yang terjadi tahun ini diantaranya cuaca ekstrim, tanah longsor, karhutla dan gempa. Sumsel khususnya berada pada urutan kelima dari Provinsi yang mengalami bencana, sehingga kita perlu antisipasi terjadinya bencana alam karena tidak bisa dipungkiri TNI merupakan garda terdepan dalam tugas bantuan ini.
Jika berkaca dari pengalaman Blbencana yang terjadi di Sumbagsel tahun lalu, maka wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu perlu mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor kemudian potensi karhutla di wilayah Oki, Bangka Tengah, Belitung Timur, Pesawaran Lampung dan Wilayah lainnya.
Untuk penanganan bencana diatas maka perlu disiapkan bukan hanya dalam rangka darurat bencana, namun lebih kepada upaya mitigasi baik berupa penanaman pohon, pembersihan aliran air/ sungai, pengendalian sampah, pembuatan tanggul air dan penyiapan air bersih melalui program TNI AD Manunggal Air serta sosialisasi bencana kepada masyarakat secara dini.
Termasuk Kedepan untuk mencegah banjir yang lebih besar, maka program Optimalisasi Lahan (Oplah) rawa yang merupakan kerjasama TNI AD dengan Kementerian Pertanian yang harus selesai pada Juni 2024 bisa diselaraskan dengan upaya pengendalian air.
Diakhir amanat, Pangdam menekankan beberapa hal kepada seluruh Prajurit Kodam II/Sriwijaya diantaranya, “tetap tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dalam setiap pelaksanaan tugas.
Sikapi secara cerdas perkembangan situasi di lingkungan sekitar kita, lapor cepat apabila menghadapi permasalahan dan bijak dalam menghadapi keputusan di era digital yang serba cepat seperti sekarang ini.
Segera direncanakan dan laksanakan program kerja sebagaimana sasaran dan anggaran yang telah ditetapkan Komando atas”, pungkas Pangdam dalam amanat tertulisnya.